Kamis, 15 November 2012

Ria dalam Beramal

Siapa yang tak mengenal Ali Bin Abi Tholib? Sebagai umat muslim seharusnya kita tahu. Beliau seorang sahabat Rasulullah SAW yang sangat zuhud kehidupannya, Sederhana, jujur, penyabar dan bijaksana. Beliau termasuk salah seorang dari empat khulafa’ rasydin, yang juga mendapatkan berita gembira untuk masuk dalam surga Alloh kelak. Beliau mengemukakan, tentang ciri-ciri riya’ yang terdapat dalam jiwa seseorang:
 Orang yang riya, terdapat beberapa ciri :
  • malas, jika seorang diri
  • giat jika di tengah-tengah orang banyak
  • bertambah semangat beramal jika mendapatkan pujian 
  •  berkurang frekwensi amalnya jika mendapatkan celaan.
Sedangkan orang yang ikhlas adalah kebalikan dari hal tersebut diatas. Adapun ciri-cirinya, diantaranya adalah;
  • Istiqamah dalam beribadah, baik ketika mendapatkan pujian ataupun ketika mendapatkan celaan atas perbuatannya tersebut.
  • Membenci atau menghindari diri dari popularitas. Karena amalnya semata-mata hanya karena ingin mendapatkan keridhaan Allah SWT.
  •  Menyembunyikan amalan, dalam arti tidak menyengaja dalam mengerjakan suatu amalan agar dilihat orang lain.
  • Su’udzon terhadap diri sendiri, hingga tidak membanggakan amal pribadi. Artinya dirinya senantiasa merasa kurang sempurna dalam beramal. Sehingga ia selalu memperbaiki dengan amalan yang lebih baik lagi.
Cara Mencapai Derajat ikhlas
  •  Senantiasa perbarui Niatan dalam beramal.
  •  Berusaha keras menunaikan kewajiban. Jangan pelihara kemalasan dalam diri kita.
  • Berusaha keras mewujudkan kecintaan kepada Alloh. Sehingga bukan untuk manusia amalan terbaikmu dipersembahkan, tapi untuk Alloh swt. Semata.
  • Merasakan pengawasan Alloh dimanapun, dengan siapapun dan kapanpun. Sehingga kita akan berhati-hati dalam beramal.
"Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam" (QS 6:162)

Tidak ada komentar: