Senja ini menjadi senja yang luarbiasa untukku. Tanpa diduga
aku berjumpa sahabat lama disebuah pusat perbelanjaan di Kota Semarang. Allohuakbar!!
Dia yang Maha Tahu bagaimana perasaanku saat itu. Antara bahagia dan sedih
berkecamuk didadaku. Aku masih saja terdiam beberapa menit karena rasa ketidak percayaanku. Dia sudah berubah!!! Masih ingat
betul percakapan awal ketemu. Kalimat-kalimat Tanya yang Dia lontarkan hanya
membuatku syok., geleng-geleng kepala dan mengelus dada.
Dia mengajaku berjabat tangan. (hua… Dia dulu ga gitu…)
“ Hai cewek, kita kok bisa ketemu disini?
Katanya udah ngajar diMagelang yah?”(dulu
dia panggil aku ukhti…)
“Mana pacarmu? Kamu Kesini sama siapa?” (sambil memperkenalkan cewek disampingnya, dengan bangga dia
sebut “ini pacar saya”)
“Wah masih
betah dengan pakean zaman dikampus dulu?
Ga kepanasan? Hehe..” (dia mengejek kerudung lebar dan gamis yang aku pake. Udah
gitu, Dia berani sentuh-sentuh kerudungku pula)
“Eh, pake
BB juga yah? Bagi Pin dunx biar kapan-kapan aku kirim foto-foto terbaruku… hehe”
Bla..Bla.. Bla… masih banyak lagi keanehannya…
Dari
cara berbicara, cara berpakaian sampai dengan cara berfikir dia sudah berubah.
Sudah terkena Ghozwul Fikri!!!! Jeritku dalam hati. Yah, mungkin karena
lingkungan kerjanya yang hedonis sehingga saudaraku ini jadi ikutan. Sehingga
saudaraku ini jadi futur (lemah iman).
Bagaimana
dengan kondisi hati??? Apakah dia masih condong kedalam dakwah dan rutinitas
lingkaran seperti dulu????
Hmmm,
tak berani bertanya. hanya Alloh yang Maha Tahu apa-apa yang tersembunyi dari
mahlukNya.
Dulu,
kita pernah berjuang bersama, pernah menjadi saudara seiman yang saling
mengingatkan dalam kebaikan, bahkan pernah menjadi sahabat yang saling percaya.
Dan sore ini, membuat mataku sedikit gerimis. Sahabatku ini sudah sangat
berubah. Dia tak lagi seperti dulu. Ah, rasanya tidak percaya. Seperti sinetron
saja, orang yang dahulunya menjadi aktivis dakwah, pernah beberapa kali mengisi
kajian dikampusku, dan bahkan ade-ade tingkatnya mengenal sosok beliau sebagai
ikhwan yang tangguh, orang baik, dan menjadi sosok tauladan. Saya masih ingat
betul bagaimana taujihnya tentang kesabaran, tentang pentingnya menjaga
pergaulan. Dia kemanakan ilmu-ilmunya?? Ya Robb, jaga dia dan kembalikan dia
seperti dulu. Batinku berkata.
Atau cerita tentang sahabatku yang kedua, dulu saat masih
kuliah memakai hijab. Dan kini saat aku liat di Fb, tanpa malu dia pajang foto
dirinya yang tak berjilbab. Hua… sangat di sayangkan… nampaknya dia tak lagi
malu-malu. Padahal dulu saat mau keluar kos saja harus memakai rok, kerudung
dan kaos kaki rapi. Tapi sekarang??? Yah, memang malu itu sebagian dari iman.
Jika iman tak lagi ada didada.. maka tak lagi punya malu…
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah
petunjuk (yang benar) & Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka
setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung
dan penolong bagimu. “
(QS. Al-Baqorah: 120)
Ini yang sedang marak di beritakan dan dibicarakan, bahkan
memang sedang menjadi realita terkini. Ghozwul Fikr atau perang pemikiran.
Budaya Ghozwul Fikr ini merupakan upaya yang dilakukan oleh orang-orang kafir
untuk menghancurkan pikiran dan menimbulkan keraguan umat Islam terhadap Islam
itu sendiri. Agar islam hancur, agar pemudanya terlena dengan kehidupan dunia,
tak bersemangat dalam perbaikan diri dan umat. Dan yang menjadi sasaran
terbesar dan paling mudah adalah para PEMUDA. Dan yang menjadi alatnya
adalah 4F, yaitu Fashion, Fun, Film dan Food.
1.
FASHION.
Sudah
sangat menjamur dimana-mana model pakaian yang sangat menarik hati remaja.
Dengan aneka model, warna dan variasinya. Yang setiap tahun selalu ada inovasi.
Tak perlu ditanya, remaja mana sih yang ga suka dengan model baju yang gaul?
Keren, trendy, mengikuti mode katanya. Wah bangga yah, padahal ketika memilih
pakaian tidak hanya memperhatikan bagaimana modelnya, tapi apakah pakainnya
dapat menutup auratnya? Eh, banyak tuh yang hobby nya pakai baju adiknya, atau
pakai baju dengan bahan yang minim, sehingga sebagian auratnya terlihat. Atau
yang memakai kerudung tapi rambutnya masih terlihat, karena bahannya yang
tipis. Dan parahnya lagi, karena ga pede akhirnya ada juga yang melepas
jilbabnya karena termakan “gosip” tersebut. Atau para pemuda yang kemudian lupa
kewajibannya untuk menutup aurat dengan jilbabnya. Karena menurut para pengikut
Ghozwul Fikr ini, jilbab hanyalah budaya Arab dan gak wajib diterapkan di
Indonesia. Astaghfirullah…
Hingga kadang2 parahnya lagi, para akwat jilbaber
juga ikut terkena imbasnya, mereka tetep dengan kerudungnya tapi dengan busana
press body, atau ikut-ikutan pake kerudung yang digulung-gulung aneh,
diputar-putar sampe yang liat jadi tambah ikut pusing. Padahal mereka anggun
dengan kerudungnya yang biasa. Dan banyak remaja yang berkata begini, ”
lebih baik hatinya dijilbabin dulu baru luarnya.” ini juga salah satu korban Ghozwul
Fikr. Terus kalo hatinya aja yang dihijabin, gimana coba kalo yang masuk syurga
cuman hatinya aja??? Nah lho…
2.
FUN
Menyebarkan
paham life for fun (hidup untuk
kesenangan). Sehingga pemuda masa kini jarang yang peduli dengan permasalahan
bangsa. Apa itu korupsi? Kelaparan, kemiskinan. Boro-boro mau ngurusin masalah
umat. Lha masalah dirinya aja tidak kunjung usai. Yang ada sibuk telefon, chat
dan sms dengan cewek idaman atau dengan sang pacar. Bahasa gombal dan rayuannya
mulai dikeluarin. Ih, seperti ga ada kerjaan aja.
3.
FILM
Coba
mengamati, tontonan remaja saat ini yang hobby banget dengan film-film yang tak
mendidik. Drama Korean yang lebay abis. Tentang kemesraan dua anak manusia,
tentang cinta, selingkuh, pacaran, dll yang sejenis dengan ini. Atau film-film
dan sinetron juga sama saja. Isinya tentang anak sekolah yang bertengkar rebutan
cewek, pacaran, putus cinta, cinta bertepuk sebelah tangan. konsumsinya aja
kaya gitu, jadi ga heran kalo para pemudanya jadi lebay.
4.
FOOD
Yaitu
dengan cara membuat makanan-makanan berbau syubhat, yang diragukan standar
kehalalannya, kita tahu bahwa setiap yang bernafas pasti perlu makan, terutama
manusia. Tapi kita sebagai umat muslim tidak boleh sembarangan, mesti tau halal
dan haramnya. karena makanan itu akan sangat berpengaruh pada diri kita hingga
akhlaq kita, jangan sampai ada makanan haram yang sengaja masuk ke tubuh kita
dan merusak organ badan kita.
Sarana
Ghozwul Fikri dengan 3 S :
- Sex
Menyebar luaskan free sex , terutama untuk pemuda-pemudi Islam. Menjadikan
free sex suatu trend baru di kalangan remaja islam yang timbul dari budaya
pergaulan bebas antara lawan jenis. Dengan alasan kebutuhan dan suka sama
suka atau ajang coba-coba.
- Song Mempopulerkan lagu-lagu bermuatan sekuler dan budaya
ke-barat-baratan. Lagu-lagu yang tidak menentramkan hati, malah bikin hati
galau, dengan lirik-lirik lagu yang isinya cuman seputar cinta, selingkuh,
pacar dll. Coba deh yang hobby lagi pop dan sejenisnya, sesekali dnegerin
lagu nasyid. insyaAlloh hati bakal tenterm dan senantiasa dekat dan ingat
pada sanga pencipta.
- Show dengan menampilkan film-film dengan adegan yang
vulgar. Menampilkan film-film yang menyudutkan Islam. Menyuguhkan
acara-acara bermuatan sekuler. Pengaturan Jam tayang acara pada waktu
shalat.
Bahaya ghozwul Fikri adalah:
1.
Merusak Akhlaq. Pemuda kita menganggap biasa
dengan pacaran. Banyak remaja yang akhirnya terbiasa ciuman, pelukan bahkan
sampai free sex dengan sang pacar. Nauzdubillah.
2.
Menghancurkan Fikrah (pola pikir). Banyak pemuda yang ga PD dengan
jilbabnya, malu dan risih karena dianggap tidak gaul. Para ikhwan justru malu
jika tidak mau boncengin cewe, malu kalo di ajak salaman sama non mukhrim ga
mau, malu kalo ga ngrokok karena dianggap banci. Malu karena ga punya pacar.
3. Memberikan loyalitas kepada orang
kafir. Mengagung-agungkan
budaya barat, menganggap budaya timur itu kuno, condong kedalam sekularisme,
Merusak Akhlaq. Menghancurkan Fikrah (pola pikir). Melarutkan kepribadian.
Menumbangkan akidah. Memberikan loyalitas kepada orang kafir. Memperjuangkan feminisme,
persamaan gender, lebih suka produk luar.
Cara memerangi Ghazwul Fikr:
1. Kembali pada Kemurnian Islam
2. Bangga akan keislaman kita
3. Memerangi hawa nafsu dari berbagai
ujian dunia yang menyelimuti kehidupan umat.
4. Kembali pada al-Quran dan As-Sunnah.
5. Membuat sarana-sarana kehidupan yang
Islami
6. Saling mendoakan untuk saudara-saidara
kita, jangan jauhi saudara kita yang bermasalah. Justru ayo kita nasehati
dengan hati. Semoga Alloh swt. berikan hidayahNya.
Sungguh banyak bahaya yang ditimbulkan oleh “virus” yang satu
ini. Virus ghozwul fikri yang tanpa disadari kita sebenarnya sedang terjangkit.
Dan akibatnya pelan tapi pasti. Semakin rusak pola fikir kita, yang
mengakibatkan iman dan kedekatan kita serta gaya hidup yang semakin jauh dari
nilai-nilai islam. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dan menguatkan azzam
kita untuk senantiasa berpegang teguh pada Al-Quran dan Islam. Amin.