Belajar ikhlas..
Ikhlas itu saat aku tak lagi
mengingati kebaikan yang pernah aku beri...
Ikhlas itu saat aku mampu belajar
dari kegagalan dan mengejar
ketertinggalan....
Ikhlas itu saat aku tak melihat
siapa dirimu, tapi ilmu yang kau bagi dan nasehat yang kau beri.
Berharap
ini bukan hanya bangga untuk diucap atau hanya semangat merangkaikan dengan
indah kata ikhlas. Kembali melihat pada diri yang masih jauh dari ilmu dan aplikasi.
Yang masih dan masih harus terus berjuang dan belajar. Bukankah belajar itu tak
mengenal waktu? Tak melihat usia? Tak menghiraukan masa lalu?
Maka
sekaranglah, Maka akupun mulai belajar
dengan menuangkannya, belajar dengan berbagi. Jika ada yang baik bisa
dinikmati, namun jika kebalikan yang didapat maka tak layak untuk diikuti. Belajar
dan memulainya untuk menjadikan pengingat dan cermin diri.
Robbi,
kembali aku memulai untuk seharusnya dan sebaiknya.
Robbi,
kembali aku melihat saudariku dikanan kiri untuk mencari mutiara yang Ia miliki.
Robbi,
Kembali merenung dan menghisab diri, maka aku dapati bahwa,
Ikhlas itu saat aku salah dan dia menasehatiku aku hanya bersyukur tanpa pembelaan diri.
Ikhlas itu saat
aku dibenci, aku tak mencaci.
Ikhlas itu saat
aku tak lagi mengingati kebaikan yang pernah aku beri.
Ikhlas itu saat
aku mampu belajar dari kegagalan dan mengejar
ketertinggalan.
Ikhlas itu saat
aku tak melihat siapa dirimu, tapi ilmu yang kau bagi dan nasehat yang kau
beri.
Ikhlas itu jika
aku berhenti dari manisnya maksiat yang menggodaku.
Ikhlas itu saat
aku mampu berkorban, dan tak berharap disebut pahlawan.
Dan seharusnya Ikhlas
itu saat aku berpisah darimu aku akan tetap tersenyum bahagia, menerima tanpa
memaksa.
Ikhlas itu jika
aku merasa damai dengan kebaikan yang mengekangku.
Ikhlas itu saat
aku mampu menerima kekuranganmu menjadi kelebihan.
Ikhlas itu saat aku
tetap bahagia menerima kenyataan hari ini, tanpa membandingkan dengan masa lalu.
Ikhlas itu saat
aku tak lagi mengungkit kesalahanmu padaku.
Ikhlas itu saat kau
harus jauh meninggalkanku, namun aku tetap mendoakanmu.
Ikhlas itu saat kau
mendiamkanku tanpa sebab, dan aku akan bertanya dan tetap menyapa.
Ikhlas itu saat
aku tak hanya berharap untuk difahami saudaraku, tapi aku yang akan memulai
untuk memahaminya.
Ikhlas itu jika aku
mencintaimu namun cukup dalam diamku.
Ikhlas itu saat kau
khianati, aku masih bisa memberikan kesempatan lagi, untuk kau benahi.
Ikhlas itu saat aku
berbagi pada mereka, walau aku terkurangi, namun merasa tercukupi.
Ikhlas itu saat aku
menunggu dan aku lakukan sesuatu yang produktif.
Ikhlas itu saat
harapan tak kunjung tiba, aku tetap ikhtiar dan menyerahkan kepadaNya.
Ikhlas itu saat
aku tak selalu meminta kesempurnaan darimu, tapi memahami kesempurnaan adalah
milikNya saja.
Ikhlas itu saat aku
sendiri dan Alloh selalu dihati.
Ikhlas itu saat aku
tak lagi melihat keburukanmu dimasa lalu, terimalah perubahannya.
Ikhlas itu jika aku
mencintai, namun tak berambisi untuk memiliki.
Ikhlas itu jika aku
mampu menyadari kehilafan, dan berusaha tak lagi melakukan.
Ikhlas itu rahasia
hati dan Illahi, yang akan menentramkan jiwa raga, yang orang lain tak perlu aku suruh untuk
menciumnya dan melihatnya. Cukuplah aku dan Tuhanku yang tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar