Minggu, 30 Desember 2012

Ikhlas Itu



Belajar ikhlas.. 

Ikhlas itu saat aku tak lagi mengingati kebaikan yang pernah aku beri...


Ikhlas itu saat aku mampu belajar dari kegagalan dan mengejar  ketertinggalan....

Ikhlas itu saat aku tak melihat siapa dirimu, tapi ilmu yang kau bagi dan nasehat yang kau beri.



Berharap ini bukan hanya bangga untuk diucap atau hanya semangat merangkaikan dengan indah kata ikhlas. Kembali melihat pada diri yang masih jauh dari ilmu dan aplikasi. Yang masih dan masih harus terus berjuang dan belajar. Bukankah belajar itu tak mengenal waktu? Tak melihat usia? Tak menghiraukan masa lalu?
Maka sekaranglah,  Maka akupun mulai belajar dengan menuangkannya, belajar dengan berbagi. Jika ada yang baik bisa dinikmati, namun jika kebalikan yang didapat maka tak layak untuk diikuti. Belajar dan memulainya untuk menjadikan pengingat dan cermin diri.
Robbi, kembali aku memulai untuk seharusnya dan sebaiknya.
Robbi, kembali aku melihat saudariku dikanan kiri untuk mencari mutiara yang Ia miliki.
Robbi, Kembali merenung dan menghisab diri, maka aku dapati bahwa,



Ikhlas itu saat aku salah dan dia menasehatiku aku hanya bersyukur  tanpa pembelaan diri.

Ikhlas itu saat aku dibenci, aku tak mencaci.
Ikhlas itu saat aku tak lagi mengingati kebaikan yang pernah aku beri.
Ikhlas itu saat aku mampu belajar dari kegagalan dan mengejar  ketertinggalan.
Ikhlas itu saat aku tak melihat siapa dirimu, tapi ilmu yang kau bagi dan nasehat yang kau beri.
Ikhlas itu jika aku berhenti dari manisnya maksiat yang menggodaku.
Ikhlas itu saat aku mampu berkorban, dan tak berharap disebut pahlawan.
Dan seharusnya Ikhlas itu saat aku berpisah darimu aku akan tetap tersenyum bahagia, menerima tanpa memaksa.
Ikhlas itu jika aku merasa damai dengan kebaikan yang mengekangku.
Ikhlas itu saat aku mampu menerima kekuranganmu menjadi kelebihan.
Ikhlas itu saat aku tetap bahagia menerima kenyataan hari ini, tanpa membandingkan dengan masa lalu.
Ikhlas itu saat aku tak lagi mengungkit kesalahanmu padaku.
Ikhlas itu saat kau harus jauh meninggalkanku, namun aku tetap mendoakanmu.
Ikhlas itu saat kau mendiamkanku tanpa sebab, dan aku akan bertanya dan tetap menyapa.
Ikhlas itu saat aku tak hanya berharap untuk difahami saudaraku, tapi aku yang akan memulai untuk memahaminya.
Ikhlas itu jika aku mencintaimu namun cukup dalam diamku.
Ikhlas itu saat kau khianati, aku masih bisa memberikan kesempatan lagi, untuk kau benahi.
Ikhlas itu saat aku berbagi pada mereka, walau aku terkurangi, namun merasa tercukupi.
Ikhlas itu saat aku menunggu dan aku lakukan sesuatu yang produktif.
Ikhlas itu saat harapan tak kunjung tiba, aku tetap ikhtiar dan menyerahkan kepadaNya.
Ikhlas itu saat aku tak selalu meminta kesempurnaan darimu, tapi memahami kesempurnaan adalah milikNya saja.
Ikhlas itu saat aku sendiri dan Alloh selalu dihati.
Ikhlas itu saat aku tak lagi melihat keburukanmu dimasa lalu, terimalah perubahannya.

Ikhlas itu jika aku mencintai, namun tak berambisi untuk memiliki.
Ikhlas itu jika aku mampu menyadari kehilafan, dan berusaha tak lagi melakukan.
Ikhlas itu rahasia hati dan Illahi, yang akan menentramkan jiwa raga,  yang orang lain tak perlu aku suruh untuk menciumnya dan melihatnya. Cukuplah aku dan Tuhanku yang tahu.

Tidak ada komentar: