Sabtu, 05 Januari 2013

Melukis Bersama Cinta



Terimakasih ya Alloh, Rasa syukur yang tak hingga aku haturkan pada Mu sang pemilik jiwa. Lewat sujud panjang di sepertiga malamMu, kuukir rasa syukur karena Engkau yang memberikan kesempatan kepadaku untuk mengenal mereka. Menjadi bagian dalam sepotong episode bersama mereka. Menjadi bagian dalam sepenggal kisah mereka. Kau pertemukan aku dengan mereka. Akan ada banyak hikmah yang selalu bisa diambil.
          Sayangku, aku tahu apa yang kau rasakan. Dulu aku juga pernah merasakan apa yang kau lalui saat ini. Sejuta rasa yang kau tumpahkan padaku, bukan hal baru dalam hidupku. Saat aku seusiamu, aku juga merasakan hal yang sama.  Cinta. Siapa yang tak kenal dengan cinta? Siapa yang tak butuh cinta? Adakah yang tak ingin cinta? Semua akan menjawab “Aku ingin cinta”. Namun cinta seperti apa yang kau inginkan?
          Sayangku, Dulu, aku sempat terjerat cinta semu. Kebersamaan yang indah, tapi pada akhirnya menyadarkanku akan kepalsuan. Kebahagiaan yang semu, karena akhirnya aku sadar, rindu ini hanya rindu terlarang, sayang ini menyisakan keresahan. Kebersamaan ini pun harus menemukan perpisahan. Cinta ini hanya membuat hati jauh dari Tuhanku.  Amalan ini hanya tertuju untuk hambaNya, perbaikan ini hanya karena manusia semata. Ah, tak ada kisah menyenangkan dari cinta semu ini.
          Sayangku, sungguh demi Alloh dan Rosulnya, aku tak ingin kau merasakan hal yang sama. Sehingga saat ini aku tak mau jika kau mengalami apa yang dulu pernah aku alami. Karena ini menyakitkan dan menguras banyak air mata. Aku tak ingin kau tersiksa karena cinta. Aku ingin mengajakmu melukis dengan cinta. Cinta pada Sang pemberi kehidupan, cinta pada Sang Khalik. Cinta yang sejati yang akan menghantarkanmu pada kedamaian dan kebahagiaan hakiki.
          Sayangku, mungkin aku bukanlah apa-apa dimatamu. Karena aku pun sadar, aku bukanlah siapa-siapamu. Aku hanyalah seorang wanita biasa yang kau panggil dengan nama “murobbi”. Tetapi apakah aku salah jika aku ingin menjadi bagian dalam hidupmu, berbagi kisah dan menemanimu berjuang mencari cinta Alloh?       
          Sayangku, jika kau selalu bertanya tentang “ Apakah tak boleh jatuh cinta?”, Alloh pun telah menjawabNya, Alloh tak pernah melarang kita jatuh cinta. Karena cinta adalah anugerah terbesar yang Alloh karuniakan. Cinta yang kita maknai dengan keimanan, maka akan kita hargai dan kita jaga. Insya Alloh dengan keimanan maka kita tidak akan terjebak dengan akal-akalan setan yang menjadikan cinta sebagai tameng biar kita bermaksiat dengan lawan jenis yang bukan mahram kita.
Sayangku, tetap bersabarlah dan pupuk subur keimanan di hatimu. Mulailah melukis bersama cinta. Dengan bekal keimanan yang ada di dalam dadamu, maka kau akan mampu melukis dengan indah, membahagiakan dan yang penting adalah Alloh akan ridho. Melukis dengan cara yang baik, melukis dengan lukisan yang sederhana, tapi akan selalu bermakna. Lukisan indah yang takan bosan dan takan membuatmu menangis kecewa. Ayo mulailah melukis bersama cinta. Hadirkan dirimu bersama Tuhanmu, agar lukisan yang kau dapatkan indah dan menawan tanpa ada luka dan dosa.
Sayangku, ingatlah hadis ini: “Barangsiapa jatuh cinta, lalu menyembunyikan cinta, menahan diri, bersabar lalu meninggal dunia, maka dia mati syahid”. Dan ingat-ingat kembali kisah cinta Fatimah dan Ali yang sangat menakjubkan. Betapa fenomenalnya kisah cinta mereka. Cinta yang dibungkus dengan keimanan, sehingga mereka mampu melukis dengan indah bersama cinta. Sampai penduduk langitpun takjub akan kesucian cinta mereka. Cinta yang terjaga, hingga syetan tak pernah tahu jika mereka sama-sama saling jatuh cinta.
Sayangku, memang sakit jika memendam rasa, tapi berusahalah untuk menjadikan rasa cintamu sebagai lukisan yang cukup kau simpan dalam hatimu. Bukankah dengan melukiskannya dalam hati kau akan terhindar dari godaan untuk bermaksiat dengannya? Jangan biarkan ada yang tahu, cukup Alloh saja.
Sayangku, jika kau memang menyayangi ayah dan ibumu, maka berhentilah untuk ekspresikan cinta semumu. Karena, mereka berdua yang akan dimintai pertanggungjawabannya kelak diakhirat atas sikapmu. Berhentilah untuk menari dan bernyanyi dengan dia yang belum khalal buatmu. Berhentilah untuk bermanja-manjaan dengan dia yang bukan makhrommu, berhentilah mengajak dia bercanda dan makan berdua denganmu, berhentilah untuk mengirimkan kata-kata manis nan mesramu, berhentilah untuk merayu dan meminta sesuatu darinya.
Sayangku, bismillah mari kita azamkan untuk bertekad hanya mencari cintaNya saja. Tidak perlu sibuk merangkai kata atau mengekspresikan cinta padanya, sibuk hanya mencari cintaNya saja, karena akan mudah bagiNya menyimpan cinta-cinta hambaNya. Akan mudah baginya memberikan dan menghilangkan cinta. Maka melukislah bersama cinta dihatimu.

*Inspiring Mentoring

1 komentar:

Anonim mengatakan...

nice ukhti,,,
terus mnulis untuk brbagi