Terimakasih
ya Alloh, Rasa syukur yang tak hingga aku haturkan pada Mu sang pemilik jiwa.
Lewat sujud panjang di sepertiga malamMu, kuukir rasa syukur karena Engkau yang
memberikan kesempatan kepadaku untuk mengenal mereka. Menjadi bagian dalam
sepotong episode bersama mereka. Menjadi bagian dalam sepenggal kisah mereka.
Kau pertemukan aku dengan mereka. Akan ada banyak hikmah yang selalu bisa
diambil.
Sayangku,
aku tahu apa yang kau rasakan. Dulu aku juga pernah merasakan apa yang kau
lalui saat ini. Sejuta rasa yang kau tumpahkan padaku, bukan hal baru dalam
hidupku. Saat aku seusiamu, aku juga merasakan hal yang sama. Cinta. Siapa yang tak kenal dengan cinta?
Siapa yang tak butuh cinta? Adakah yang tak ingin cinta? Semua akan menjawab
“Aku ingin cinta”. Namun cinta seperti apa yang kau inginkan?
Sayangku,
Dulu, aku sempat terjerat cinta semu. Kebersamaan yang indah, tapi pada
akhirnya menyadarkanku akan kepalsuan. Kebahagiaan yang semu, karena akhirnya
aku sadar, rindu ini hanya rindu terlarang, sayang ini menyisakan keresahan. Kebersamaan
ini pun harus menemukan perpisahan. Cinta ini hanya membuat hati jauh dari
Tuhanku. Amalan ini hanya tertuju untuk hambaNya,
perbaikan ini hanya karena manusia semata. Ah, tak ada kisah menyenangkan dari
cinta semu ini.
Sayangku,
sungguh demi Alloh dan Rosulnya, aku tak ingin kau merasakan hal yang sama.
Sehingga saat ini aku tak mau jika kau mengalami apa yang dulu pernah aku
alami. Karena ini menyakitkan dan menguras banyak air mata. Aku tak ingin kau
tersiksa karena cinta. Aku ingin mengajakmu melukis dengan cinta. Cinta pada
Sang pemberi kehidupan, cinta pada Sang Khalik. Cinta yang sejati yang akan
menghantarkanmu pada kedamaian dan kebahagiaan hakiki.
Sayangku,
mungkin aku bukanlah apa-apa dimatamu. Karena aku pun sadar, aku bukanlah
siapa-siapamu. Aku hanyalah seorang wanita biasa yang kau panggil dengan nama
“murobbi”. Tetapi apakah aku salah jika aku ingin menjadi bagian dalam hidupmu,
berbagi kisah dan menemanimu berjuang mencari cinta Alloh?
Sayangku,
jika kau selalu bertanya tentang “ Apakah tak boleh jatuh cinta?”, Alloh pun
telah menjawabNya, Alloh tak pernah melarang kita jatuh cinta. Karena cinta
adalah anugerah terbesar yang Alloh karuniakan. Cinta yang kita maknai dengan
keimanan, maka akan kita hargai dan kita jaga. Insya Alloh dengan keimanan maka
kita tidak akan terjebak dengan akal-akalan setan yang menjadikan cinta sebagai
tameng biar kita bermaksiat dengan lawan jenis yang bukan mahram kita.
Sayangku,
tetap bersabarlah dan pupuk subur keimanan di hatimu. Mulailah melukis bersama
cinta. Dengan bekal keimanan yang ada di dalam dadamu, maka kau akan mampu
melukis dengan indah, membahagiakan dan yang penting adalah Alloh akan ridho.
Melukis dengan cara yang baik, melukis dengan lukisan yang sederhana, tapi akan
selalu bermakna. Lukisan indah yang takan bosan dan takan membuatmu menangis
kecewa. Ayo mulailah melukis bersama cinta. Hadirkan dirimu bersama Tuhanmu,
agar lukisan yang kau dapatkan indah dan menawan tanpa ada luka dan dosa.
Sayangku,
ingatlah hadis ini: “Barangsiapa jatuh
cinta, lalu menyembunyikan cinta, menahan diri, bersabar lalu meninggal dunia,
maka dia mati syahid”. Dan ingat-ingat kembali kisah cinta Fatimah dan Ali
yang sangat menakjubkan. Betapa fenomenalnya kisah cinta mereka. Cinta yang
dibungkus dengan keimanan, sehingga mereka mampu melukis dengan indah bersama
cinta. Sampai penduduk langitpun takjub akan kesucian cinta mereka. Cinta yang
terjaga, hingga syetan tak pernah tahu jika mereka sama-sama saling jatuh cinta.
Sayangku,
memang sakit jika memendam rasa, tapi berusahalah untuk menjadikan rasa cintamu
sebagai lukisan yang cukup kau simpan dalam hatimu. Bukankah dengan
melukiskannya dalam hati kau akan terhindar dari godaan untuk bermaksiat
dengannya? Jangan biarkan ada yang tahu, cukup Alloh saja.
Sayangku,
jika kau memang menyayangi ayah dan ibumu, maka berhentilah untuk ekspresikan cinta
semumu. Karena, mereka berdua yang akan dimintai pertanggungjawabannya kelak
diakhirat atas sikapmu. Berhentilah untuk menari dan bernyanyi dengan dia yang
belum khalal buatmu. Berhentilah untuk bermanja-manjaan dengan dia yang bukan
makhrommu, berhentilah mengajak dia bercanda dan makan berdua denganmu,
berhentilah untuk mengirimkan kata-kata manis nan mesramu, berhentilah untuk
merayu dan meminta sesuatu darinya.
Sayangku,
bismillah mari kita azamkan untuk bertekad hanya mencari cintaNya saja. Tidak
perlu sibuk merangkai kata atau mengekspresikan cinta padanya, sibuk hanya
mencari cintaNya saja, karena akan mudah bagiNya menyimpan cinta-cinta
hambaNya. Akan mudah baginya memberikan dan menghilangkan cinta. Maka
melukislah bersama cinta dihatimu.
*Inspiring
Mentoring