Minggu, 30 Desember 2012

Ikhlas Itu



Belajar ikhlas.. 

Ikhlas itu saat aku tak lagi mengingati kebaikan yang pernah aku beri...


Ikhlas itu saat aku mampu belajar dari kegagalan dan mengejar  ketertinggalan....

Ikhlas itu saat aku tak melihat siapa dirimu, tapi ilmu yang kau bagi dan nasehat yang kau beri.

Kamis, 20 Desember 2012

Dia yang Selalu diHati



Sabtu, 22 Desember 2012.

Teringat akan sosoknya, membuat jemari ini ingin menari diatas key board. Dengan lantunan merdu ayat-ayat cintaNya menambah suasana hatiku sungguh tak karuan ingin sekali memeluknya erat-erat, ingin segera menemuinya dan bercanda mesra bersamanya. Surat Ar-Rahman yang menjadi favoritku selalu saja menemaniku dalam situasi seperti ini. Ah, aku tak ingin mataku gerimis. Tak mau cengeng. Tapi, hati memang selalu jujur. Yah, tetesan air mata ini yang menjadi bukti bahwa diriku sangat merindukannnya.

Sebuah nama yang selalu menyimpan makna terdalam. Sebuah sapaan yang selalu membuat hati bergetar, tak jarang membuat air mata menetes tak tertahankan. Sebuah rindu yang tak pernah berujung, kasih sayang dan cinta tertulus yang takan tergantikan dengan siapapun.
Sakitmu adalah sakitku. Bahagiamu adalah bahagiaku.

Robbi, aku titipkan Dia padaMu. Jagalah Dia, beri selalu kesehatan dan Rahmatmu.
Sentuhan lembut dan bijaksanamu yang menghantarkan aku menjadi wanita dewasa yang mampu bersyukur dan menikmati setiap episode kehidupan ini.

Ketegasan dan ketegaranmu yang mengajariku untuk menjadi wanita dewasa yang harus selalu mandiri dan tak cengeng.

Pengorbanan dan kerja kerasmu yang membuatku berfikir sejuta kali jika aku harus mengecewakanmu.

Banyaknya airmata yang harus Kau cucurkan selama ini, membulatkan azamku untuk belajar  dan terus belajar untuk menjadi wanita sederhana dan soleha.

Aku menyaksikan Sejuta kisah pedih dan pahit yang pernah Kau rasakan. Sehingga membuatku berfikir, Ada banyak hal yang tak pernah ingin aku temui, ada banyak hal yang tak pernah bisa  aku lupakan, ada banyak hal yang tak pernah ingin aku saksikan. Namun percayalah padaku, semua itu telah berhasil mengajariku tentang apa peran wanita, tentang arti cinta sejati dan kesetiaan yang sesungguhnya.

Ibu… semoga Alloh senantiasa mencurahkan RahmatNya untukmu….
Sungguh sampai detik ini aku belum bisa membalas semua jasa-jasamu. Namun, aku berjanji untuk memberikan sesuatu yang berbeda. Bukan harta, bukan permata. Akan aku hadiahkan tiket syurga untukmu. Aku berjanji akan selalu belajar dan belajar untuk menjadi wanita sederhana dan soleha. Sehingga kelak Engkau bisa tersenyum disyurgaNya. Amin ya Robb…

Selamat hari Ibu…
Untukmu yang selalu ada dalam hati dan ingatan... semoga akupun bisa belajar untuk menjadi Ibu yang luarbiasa… tidak hanya sukses dunia, tapi juga akhirat… Amin…


Ghozwul Fikr



Senja ini menjadi senja yang luarbiasa untukku. Tanpa diduga aku berjumpa sahabat lama disebuah pusat perbelanjaan di Kota Semarang. Allohuakbar!! Dia yang Maha Tahu bagaimana perasaanku saat itu. Antara bahagia dan sedih berkecamuk didadaku. Aku masih saja terdiam beberapa menit karena rasa ketidak  percayaanku. Dia sudah berubah!!! Masih ingat betul percakapan awal ketemu. Kalimat-kalimat Tanya yang Dia lontarkan hanya membuatku syok., geleng-geleng kepala dan mengelus dada. 
 Dia mengajaku berjabat tangan.   (hua… Dia dulu ga gitu…)
“ Hai cewek, kita kok bisa ketemu disini? Katanya udah ngajar diMagelang yah?”(dulu dia panggil aku ukhti…)
“Mana pacarmu? Kamu Kesini sama siapa?” (sambil memperkenalkan cewek disampingnya, dengan bangga dia sebut “ini pacar saya”)
“Wah masih betah dengan pakean zaman dikampus dulu? Ga kepanasan? Hehe..” (dia mengejek kerudung lebar dan gamis yang aku pake. Udah gitu, Dia berani sentuh-sentuh kerudungku pula)
“Eh, pake BB juga yah? Bagi Pin dunx biar kapan-kapan aku kirim foto-foto terbaruku… hehe”
Bla..Bla.. Bla… masih banyak  lagi keanehannya…
Dari cara berbicara, cara berpakaian sampai dengan cara berfikir dia sudah berubah. Sudah terkena Ghozwul Fikri!!!! Jeritku dalam hati. Yah, mungkin karena lingkungan kerjanya yang hedonis sehingga saudaraku ini jadi ikutan. Sehingga saudaraku ini jadi futur (lemah iman).
Bagaimana dengan kondisi hati??? Apakah dia masih condong kedalam dakwah dan rutinitas lingkaran seperti dulu????
         Hmmm, tak berani bertanya. hanya Alloh yang Maha Tahu apa-apa yang tersembunyi dari mahlukNya.
Dulu, kita pernah berjuang bersama, pernah menjadi saudara seiman yang saling mengingatkan dalam kebaikan, bahkan pernah menjadi sahabat yang saling percaya. Dan sore ini, membuat mataku sedikit gerimis. Sahabatku ini sudah sangat berubah. Dia tak lagi seperti dulu. Ah, rasanya tidak percaya. Seperti sinetron saja, orang yang dahulunya menjadi aktivis dakwah, pernah beberapa kali mengisi kajian dikampusku, dan bahkan ade-ade tingkatnya mengenal sosok beliau sebagai ikhwan yang tangguh, orang baik, dan menjadi sosok tauladan. Saya masih ingat betul bagaimana taujihnya tentang kesabaran, tentang pentingnya menjaga pergaulan. Dia kemanakan ilmu-ilmunya?? Ya Robb, jaga dia dan kembalikan dia seperti dulu. Batinku berkata.
Atau cerita tentang sahabatku yang kedua, dulu saat masih kuliah memakai hijab. Dan kini saat aku liat di Fb, tanpa malu dia pajang foto dirinya yang tak berjilbab. Hua… sangat di sayangkan… nampaknya dia tak lagi malu-malu. Padahal dulu saat mau keluar kos saja harus memakai rok, kerudung dan kaos kaki rapi. Tapi sekarang??? Yah, memang malu itu sebagian dari iman. Jika iman tak lagi ada didada.. maka tak lagi punya malu…

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar) & Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. “ (QS. Al-Baqorah: 120)

 Ini yang sedang marak di beritakan dan dibicarakan, bahkan memang sedang menjadi realita terkini. Ghozwul Fikr atau perang pemikiran. Budaya Ghozwul Fikr ini merupakan upaya yang dilakukan oleh orang-orang kafir untuk menghancurkan pikiran dan menimbulkan keraguan umat Islam terhadap Islam itu sendiri. Agar islam hancur, agar pemudanya terlena dengan kehidupan dunia, tak bersemangat dalam perbaikan diri dan umat. Dan yang menjadi sasaran terbesar dan paling mudah adalah para PEMUDA.  Dan yang menjadi alatnya adalah 4F, yaitu Fashion, Fun, Film dan Food.

1.      FASHION
Sudah sangat menjamur dimana-mana model pakaian yang sangat menarik hati remaja. Dengan aneka model, warna dan variasinya. Yang setiap tahun selalu ada inovasi. Tak perlu ditanya, remaja mana sih yang ga suka dengan model baju yang gaul? Keren, trendy, mengikuti mode katanya. Wah bangga yah, padahal ketika memilih pakaian tidak hanya memperhatikan bagaimana modelnya, tapi apakah pakainnya dapat menutup auratnya? Eh, banyak tuh yang hobby nya pakai baju adiknya, atau pakai baju dengan bahan yang minim, sehingga sebagian auratnya terlihat. Atau yang memakai kerudung tapi rambutnya masih terlihat, karena bahannya yang tipis. Dan parahnya lagi, karena ga pede akhirnya ada juga yang melepas jilbabnya karena termakan “gosip” tersebut. Atau para pemuda yang kemudian lupa kewajibannya untuk menutup aurat dengan jilbabnya. Karena menurut para pengikut Ghozwul Fikr ini, jilbab hanyalah budaya Arab dan gak wajib diterapkan di Indonesia. Astaghfirullah… 
 Hingga kadang2 parahnya lagi, para akwat jilbaber juga ikut terkena imbasnya, mereka tetep dengan kerudungnya tapi dengan busana press body, atau ikut-ikutan pake kerudung yang digulung-gulung aneh, diputar-putar sampe yang liat jadi tambah ikut pusing. Padahal mereka anggun dengan kerudungnya yang biasa. Dan  banyak remaja yang berkata begini, ” lebih baik hatinya dijilbabin dulu baru luarnya.” ini juga salah satu korban Ghozwul Fikr. Terus kalo hatinya aja yang dihijabin, gimana coba kalo yang masuk syurga cuman hatinya aja??? Nah lho…

2.      FUN
Menyebarkan paham life for fun (hidup untuk kesenangan). Sehingga pemuda masa kini jarang yang peduli dengan permasalahan bangsa. Apa itu korupsi? Kelaparan, kemiskinan. Boro-boro mau ngurusin masalah umat. Lha masalah dirinya aja tidak kunjung usai. Yang ada sibuk telefon, chat dan sms dengan cewek idaman atau dengan sang pacar. Bahasa gombal dan rayuannya mulai dikeluarin. Ih, seperti ga ada kerjaan aja.
3.      FILM
Coba mengamati, tontonan remaja saat ini yang hobby banget dengan film-film yang tak mendidik. Drama Korean yang lebay abis. Tentang kemesraan dua anak manusia, tentang cinta, selingkuh, pacaran, dll yang sejenis dengan ini. Atau film-film dan sinetron juga sama saja. Isinya tentang anak sekolah yang bertengkar rebutan cewek, pacaran, putus cinta, cinta bertepuk sebelah tangan. konsumsinya aja kaya gitu, jadi ga heran kalo para pemudanya jadi lebay.
4.      FOOD
Yaitu dengan cara membuat makanan-makanan berbau syubhat, yang diragukan standar kehalalannya, kita tahu bahwa setiap yang bernafas pasti perlu makan, terutama manusia. Tapi kita sebagai umat muslim tidak boleh sembarangan, mesti tau halal dan haramnya. karena makanan itu akan sangat berpengaruh pada diri kita hingga akhlaq kita, jangan sampai ada makanan haram yang sengaja masuk ke tubuh kita dan merusak organ badan kita.

Sarana Ghozwul Fikri dengan 3 S :

  1. Sex Menyebar luaskan free sex , terutama untuk pemuda-pemudi Islam. Menjadikan free sex suatu trend baru di kalangan remaja islam yang timbul dari budaya pergaulan bebas antara lawan jenis. Dengan alasan kebutuhan dan suka sama suka atau ajang coba-coba.
  2. Song Mempopulerkan lagu-lagu bermuatan sekuler dan budaya ke-barat-baratan. Lagu-lagu yang tidak menentramkan hati, malah bikin hati galau, dengan lirik-lirik lagu yang isinya cuman seputar cinta, selingkuh, pacar dll. Coba deh yang hobby lagi pop dan sejenisnya, sesekali dnegerin lagu nasyid. insyaAlloh hati bakal tenterm dan senantiasa dekat dan ingat pada sanga pencipta.
  3. Show dengan menampilkan film-film dengan adegan yang vulgar. Menampilkan film-film yang menyudutkan Islam. Menyuguhkan acara-acara bermuatan sekuler. Pengaturan Jam tayang acara pada waktu shalat.

Bahaya ghozwul Fikri adalah:
1.       Merusak Akhlaq. Pemuda kita menganggap biasa dengan pacaran. Banyak remaja yang akhirnya terbiasa ciuman, pelukan bahkan sampai free sex dengan sang pacar. Nauzdubillah.
2.       Menghancurkan Fikrah (pola pikir). Banyak pemuda yang ga PD dengan jilbabnya, malu dan risih karena dianggap tidak gaul. Para ikhwan justru malu jika tidak mau boncengin cewe, malu kalo di ajak salaman sama non mukhrim ga mau, malu kalo ga ngrokok karena dianggap banci. Malu karena ga punya pacar.
3.    Memberikan loyalitas kepada orang kafir. Mengagung-agungkan budaya barat, menganggap budaya timur itu kuno, condong kedalam sekularisme, Merusak Akhlaq. Menghancurkan Fikrah (pola pikir). Melarutkan kepribadian. Menumbangkan akidah. Memberikan loyalitas kepada orang kafir. Memperjuangkan feminisme, persamaan gender, lebih suka produk luar.

Cara memerangi Ghazwul Fikr:
1.      Kembali pada Kemurnian Islam
2.      Bangga akan keislaman kita
3.      Memerangi hawa nafsu dari berbagai ujian dunia yang menyelimuti kehidupan umat.
4.      Kembali pada al-Quran dan As-Sunnah.
5.      Membuat sarana-sarana kehidupan yang Islami
6.      Saling mendoakan untuk saudara-saidara kita, jangan jauhi saudara kita yang bermasalah. Justru ayo kita nasehati dengan hati. Semoga Alloh swt. berikan hidayahNya.

Sungguh banyak bahaya yang ditimbulkan oleh “virus” yang satu ini. Virus ghozwul fikri yang tanpa disadari kita sebenarnya sedang terjangkit. Dan akibatnya pelan tapi pasti. Semakin rusak pola fikir kita, yang mengakibatkan iman dan kedekatan kita serta gaya hidup yang semakin jauh dari nilai-nilai islam. Semoga Allah senantiasa melindungi kita dan menguatkan azzam kita untuk senantiasa berpegang teguh pada Al-Quran dan Islam. Amin.