Sabtu, 11 Agustus 2012

Jangan Galau dengan Masalah



“ Alloh tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ( Q.S Al- Baqoroh : 286)”.

“ Orang mukmin yang bergaul dengan manusia dan bersabar atas perilaku buruknya itu lebih baik dari pada orang mukmin yang tidak bergaul dan tidak bersabar atas perilaku buruk yang dilakukannya” ( H.r. Tirmidzi)


Berbahagilah ketika ditimpa masalah. Itu berarti bahwa kita sedang hidup, tumbuh dan berkembang.  Ibarat pohon yang tumbuh tinggi, maka akan semakin besar tiupan angina yang menggoyang, memaksa untuk tumbang. Justru bila kita tak memilki masalah, maka hati-hatilah. Bisa jadi Alloh tidak mempercayai kita untuk memecahkannya.
Apa maksud semua itu? Ini bukan berarti bersenang-senang bila orang lain susah dan memilki masalah. Tetapi memandang masalah sebagai lahan untuk meningkatkan kesyukuran.

Masalah yang ada justru hakikatnya akan mendewasakan kita, mematangkan jiwa. Mulailah memandang masalah sebagai peluang untuk menang. Kesempatan untuk lebih kuat, dan rahmat untuk meraih bahagia dunia akhirat. Sebagaimana Abdulloh bin Abbas memberikan teladan yang tepat.

Suatu hariAbdulloh Bin Abbas, salah seorang keponakan Nabi, sedang melakukan perjalanan. Saat itu diberitahukan kabar kepadanya tentang kematian putrinya. Bagaimana sikapnya? Dia pun seger turun dari untanya dan solat dua rokaat seraya berkata “ Alhamdulillah. Alloh telah berkenan menutup auratnya, memberi pahala dan menyiapkan bekal”.  Kemudian dia kembali keatas punggung unta dan melanjutkan perjalanan. Sepanjang perjalanan ia selalu melantunkan ayat Al- Qur’an. Subhanalloh.


“Jadikanlah sabar dan solat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang khusyu “ ( Al-Baqoroh :45)

Masalah itu banyak manfaatnya…….

  Merupakan penebus dosa
Sebab dengan memiliki masalah, orang kemudian belajar terhadap kesalahan2, dosa2, maksiat, dan berbagai “sejarah buruk” dalam hidupnya. Jadi kalau Qt punya masalah, Alloh sedang menunjukan dosa-dosa kita. Maka freshkan diri, bersihkan hati, luruskan misi, kuatkan motivasi, kembalikan orientasi ke jalan Illahi.

Masalah itu nikmat kehidupant
   Tanpa masalah hidup akan hambar dan datar. Justru dengan masalah itulah yang membuat kita tertantang, dan merasa senang bila sukses menghalau rintangan yang menghadang. Karena itu, tenang dan tenanglah menghadapi masalah. 

3    Masalah untuk mengangkat derajat
     Menyaring mutu, menaikan level hidup. Pohon yang semakin tinggi menjulang, semakin besar badai yang datang, murninya emas karena dibakar dengan api yang berkobar. Kuatnya batu bata karena pembakaran api yang menyala. Kokohnya baja harus dilebur dalam panasnya bara yang luar biasa. Bersihnya air karena selalu dialirkan. Demikian juga lembutnya jiwa dihasilkan lewat tarbiyah ruhiyah, pendidikan ruhani yang dijalani dengan tempaan masalah, asalkan kita tenang, sadar, sabar dan tegar menjalanya.

Banyak masalah banyak ilmu
    Semakin banyak jam tayang, semakin tinggi jam terbang, semakin sering masuk rating. Memang terbuka peluang kesalahan menghadang, tapi yakinlah, saat itulah berbagai pengalaman dan ilmu kita dulang, kekuatan kita galang. 

5     Masalah sebagai seleksi
      Hidup adalah ujian. Seleksi kehidupan. Memilih hamba pilihan. Yang terbaik amalnya.
      “ Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya”. (Q.S Al-Mulk:2)

6     Masalah untuk merevisi langkah.
     Masalah untuk menentukan arah, dan mengokohkan pijakan jiwa  agar istikomah. Saat ditimpa masalah tentu kita akan muhasabah. Apa yang salah? Lalu kita berbenah, mengoreksi diri apakah yang tak sesuai dengan komitmen semula.
     
   
“Orang yang cerdasa adalah orang yang selalu mengoreksi dirinya dan beramal untuk bekal sesudah mati, orang-orang yang lemah adalah orang yang menuruti hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Alloh. ( H.r Tirmidzi)”


Sumber : The Way to Win/ Solikhin Abu Izzuddin

Tidak ada komentar: